Pemkot Akan Rawat Kawasan GOR Yang Dipenuhi PKL Liar
Kediri (kedirijaya.com) – Kemegahan bangunan gelanggang olah raga (GOR) Jayabaya Kota Kediri tampanya hilang keindahannya. Pasalnya, dikawasan tersebut selain dinilai kumuh, namun juga dipenuhi para pedagang kaki lima (PKL) serta beberapa pohon mati.
Seperti diungkapkan Ketua Komisi C Hadi Sucipto, menurutnya, selama ini GOR yang telah menghabiskan anggaran Rp 110 miliar tak diimbangi dengan tata keindahan kawasan tersebut. PKL liar dengan bangunan semi permanen membuat kawasan tersebut terlihat kumuh. “Ini yang menjadi sorotan kami, bangunan yang menhabiskan ratusan miliar rupiah, perawatannya kurang maksimal,” ujarnya, Jumat (13/1/12).
Untuk itu, dia meminta agar penataan PKL segera dilakukan, dengan melakukan penertiban dan juga diseragamkan tendanya dengan sistem bongkar pasang. “Idealnya, para pedagang hanya diperbolehkan berdagang malam, siangnya tenda tersebut dibongkar, agar kawasan GOR terlihat bersih dan terawat,” ujarnya.
Dengan adanya penataan tersebut, diungkapkan Hadi, diharapkan bisa memberikan masukan tambahan untuk pendapatan asli daerah (PAD). “Jika tempatnya kumuh dan tidak terawat, konsumen yang akan menyewa juga akan berpikir ulang,” ujarnya.
Berdasarkan pengamatan wartawan ini dikawasan GOR, tampak para PKL menempati trotoar dengan bangunan semi permanen yang terbuat dari kayu dan beratapkan daun tebu maupun plastik.
Hal yang sama juga diungkapkan Reza Darmawan sekretaris fraksi PAN, menurutnya, antara PAD yang dihasilkan dengan biaya pembangunan sangat tidak sebanding. Yakni, hanya sekitar Rp 60 juta per tahun. “Salah satu potensi kebocoran, dikarenakan banyaknya PKL liar yang kurang adanya penataan,” ujarnya.
Selain itu, Reza yang juga sekretaris Komisi C ini juga mempertanyakan perawatan GOR selama ini, dia mengamati, banyak pohon yang digunakan untuk pertamanan malah dibiarkan tak terawat dan mati. “Mana tanggung jawab dari Pemerintah Kota Kediri untuk merawat GOR ini,” tanya Reza.
Terpisah, Wali Kota Kediri Samsul Ashar mengaku memang selama ini GOR terkesan belum terawat, pihaknya meminta agar Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Olah Raga (Disbudparpora) selaku leading sektor GOR untuk menagani permasalahan PKL liar yang membuat kawasan tersebut terlihat kumuh. “Nanti saya akan memerintahkan Disbudparpora untuk mengelola PKL liar ini,” ujarnya.
Selain itu, diungkapkan Samsul, untuk melengkapi saran dan pra sarana GOR yang nantinya dijadikan kawasan sport centre, tahun 2012 ini pihaknya akan menganggarkan Rp 31 miliar untuk membangun kolam renang dan lapangan tenis. “Maka dari itu, untuk mencapai target PAD yang diinginkan, kami mohon bantuan agar pembangunan sarana dan pra sarana berupa kolam renang ini bisa terlaksana,” harapnya.
Untuk diketahui, tahun ini pihak Badan anggaran (Banggar) DPRD juga telah menyetujui pengajuan pembangunan sarana dan pra sarana GOR berupa kolam renang dan lapangan tenis senilai Rp 31 miliar.(rif/em)