kamus istilah pertambangan K - L - M - N - O
K : simbol untuk konstanta. K juga dipakai sebagai simbol indeks penyerapan (absorption indeks).
Kalori : gram kalori, yaitu yaitu jumlah panas yang dibutuh kan untuk menaikkan suhu 1 gram air 1º C (khususnya dari 15º C – 16 C). satu kalori (1 gram kalori sama dengan seperseribu kilo kalori).
Kandungan : jumlah abu, unsur oksida, ogsigen, karbon, kelembaban atau unsur/senyawa lainnya dalam batubara yang dinyatakan dalam satuan bagian dalam sejuta (ppm) atau dalam persen. Dapat juga berarti nilai kalor dalam batubara yang dinyatakan dalam satuan panas/tenaga misalnya kilo kalori/kilo gram, kilojoule/kilogram dan sebagainya.
Kandungan kimia batubara : unsur atau senyawa pembentuk batubara. bahan-bahan ini ditentukan dengan analisis kimia dengan berbagai cara misalnya analisis proksimat dan analisis ultimat.
Kandungan mineral : bahan mineral dalam batubara yang merupakan zat-zat organik padat.
Karbon bebas : dalam analisis batubara berarti presentasi karbon yang dibebaskan bersama zat terbang dengan demikian kebalikan dari karbon tertambat yang merupakan karbon yang tidak dibebaskan pada saat kehilangan zat terbang.
Karbonifikasi : istilah lain (sinonim) dari “coalification” dan diusulkan oleh ICCP untuk dipakai sebagai istilah baku. Karbonifikasi berarti proses pengubahan bahan-bahan tambahan pembentuk gambut menjadi lignit kemudian menjadi batubara akibat pengaruh suhu dan tekanan dalam waktu geologis yang lama serta dalam keadaan sedikit sekali udara selama proses berlangsung.
Karbonisasi : dalam proses pembentukan batubara (coalification) istilah ini berarti pengumpulan dari karbon residu dengan adanya perubahan pada bahan-bahan organik dan penguraian zat-zat yang terbentuk. Karbonisasi dapat juga diartikan sebagai perubahan bahan-bahan bersifat karbon seperti batubara menjadi karbon dengan penghilangan senyawa-senyawa lain dalam batubara dengan cara pemanasan dilaboratorium ataupun proses alami. Proses pembuatan kokas dari batubara juga termasuk karbonisasi.
Karbon tertambat: sisa padatan selain dari abu setelah kelengasan dan zat terbang dikeluarkan dari batubara. dapat pula didefinisikan sebagai karbon stabil atau karbon tetap yang tertinggal bersama abu bila batubara dibakar tanpa ogsigen dan setelah zat terbang habis. Jumlah kandungannya dalam batubara dinyatakan dalam persen.
Karbopirit : batubara yang mengandung 5% - 20% sulfida-sulfida terutama pirit dan mempunyai berat jenis 1.5 – 2.5dapat juga berarti microlithotype batubara jenis apa saja yang mengandung 5% - 20% volume besi di sulfida (pirit dan markasit). Karbopirit banyak ditemukan pada lapian batubara yang batuan atapnya merupakan bahan sedimen laut. Pirit dalam karbopirit biasanya bersenyawa erat dengan batubara sehingga tidak dapat terpisah dengan penggerusan.
Kecelakaan tambang : kecelakaan yang terjadi pada pekerjaan tambang dalam waktu antara mulai masuk sampai mengakhiri kerja. Kecelakaan tambang adalah yang menimpa pekerja tambang, akibat dari pekerja tambang dan terjadi pada daerah tambang (daerah kontrak karya atau wilayah kuasa pertambangan dan yang menghilangkan hari kerja.
Kedok debu : alat penyaring debu yang dikenakan di wajah untuk menutup mulut dan hidung pekerja tambang batubara atau tambang lainnyasehingga debu tidak memasuki saluran pernapasan (dust respirator). Disebut juga topeng debu.
Kelayakan : kemungkinan untuk menambamg (mengekstraksi) batubara.
Kemiringan : sudut kemiringan lapisan tanah atau batuan ataupun sudut yang dibentuk oleh bidang pelapisan batuan dengan bidang datar yang dinyatakan umumnya dalam derajat. Secara lebih khusus dapat didefinisikan sebagai kemiringan lapisan pada areal penambangan/lapangan batubara yang dipakai untuk perencanaan akses, kedalaman dan pelipatan. Kemiringan secara keseluruhan sering juga dinyatakan ukurannya/tingkatannya dengan kata-kata “cukup datar”, “kemiringan kecil”, “kemiringan curam”, kemiringan tiggi” atau “hampir tegak”.
Kemiringan lapisan batubara : sudut yang terbentuk oleh lapisan dengan bidang datar. Kemiringan ini merupakan sudut sebelah kanan kearah jurus.
Kepala Inspeksi Tambang : pejabat pemerintah yang mengepalai pengawasan dan pelaksanaan inspeksi tambang dalam rangka keselamatan tambang serta keselamatan kerja sesuai peraturan keselamatan kerja tambang Kepala Inspeksi tambang dipegang rangkap oleh Direktur Direktorat Teknologi Mineral dan Batubara sebagai pimpinan dari para pelaksana Inspeksi Tambang dan Asisten Pelaksana Inspeksi Tambang.
Kepala Teknik Tambang : pemimpin dan pengawas pekerjaan tambang yang melaksanakan tugasnya atas nama pemegang K.P tersebut tidak dapat memimpin atau mengawasi sendiri pertambangan itu. Kepala Teknik Pertambangan dingkat oleh Kepala Inspeksi Tambang setelah mempertimbangkan keahlian dan pengalamannya termasuk pengetahuan tentang peraturan kesaelamatan kerja tambang. Disebut juga Kepala Teknnik Pekerjaan Tambang khususnya bertanggungjawab ataas keselamatan dan kesehatan pekerja tambang serta tugas-tugas pengolaan lingkungan sesuai dokumen AMDAL.
Kesinambungan : istilah yang digunakan untuk menunjukkan penyeberan batubara secara konsisten dalam jarak relatif jauh (tanpa adanya gangguan geologi yang besar).Ketepatan percontoan : ukuran ketepatan sebuah conto yang mewakili suatu badan (unit) batubara (sampling accacy).
Key cut : istilah dalam tambang terbuka, khususnya tambang batubara yang berarti penggalian awal lapisan tanah penutup batubara dilakukan dengan alat gali (misalnya dragline). Penggalian ini terletak disebelah teras penggalian baru yang batubaranya belum (akan) ditambang. Penggalian “kunci” ini dilakukan untuk memudahkan pembentukan lereng dan teras penggalian berikutnya.
Kilap : sifat atau keadaan permukaan batubara atau mineral ataupun batuan berkenaan dengan pemantulan cahaya. Kilap terbagi atas buram, seperti kaca sampai seperti kilap logam.
Kilogram-kalori : satuan metrik untuk panas yang sama dengan 1000 joule; 0.948708 Btu; 4.184 x 1010 erg atau 4.184 watt-det atau 4.184 joule.
Kilo joule : satuan metrik untuk kerja atau energi yang sama dengan 1000 joule; 0,848708 Btu atau 238,662 gram-kalori (disingkat kJ).
KIM : kartu ijin meledakkan yakni kartu yang menerangkan bahwa pemegangnya telah memenuhi persyaratan sebagai juru ledak yang dikeluarkan oleh Direktur Direktorat Teknologi Mineral dan Batubara, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.
Klasifikasi batubara : pengelompokan batubara berdasarkan kualitas atau sifat tertentu misalnya jenis batubara, peringkat, perbandingan karbon-hidrogen, zat terbang dan sebagainya. Istilah itu juga berarti pengelompokan atau analisis batubara menurut sifat tertentu seperti derajat metamorfosis (peringkat), bahan tumbuhan pembentuk batubara atau tingkat pengotorannya. Dapat juga diartikan sebagai analisis atau pengelompokan batubara menurut presentase zat terbang, sifat-sifat penggumpalan (caking) dan sifat kokasnya.
Klarifikasi batubara ECE : sistem ini didasarkan pada analisis proksimat digunakan oleh Panitia Batubara dari Komite Ekonomi Eropa (ECE). Sistem ini sebagian didasarkan pada sistem kode Badan Batubara Nasional (NCB) dan sebagian berdasarkan klasifikasi batubara ASTM. Para meter yang digunakan adalah sifat penggumpalan (caking) dan sifat kokas untuk batubara yang mengandung kurang dari 33% zat terbang dan nilai kalori pada keadaan lembab, bebas abu (ash free basis) (pada suhu 30º Cdan kelembaban 96%) bagi batubara yang mengandung lebih dari 33% zat terbang.
Klinker : lapisan lempung disekitar endapan batubara yang terbakar sehingga mengeras berwarna seperti bata dan dapat digunakan pengeras jalan. Dapat juga berarti bahan abu berbentuk gumpalan atau massa berpori akibat pembakaran batubara.
Klinker bed : lapisan abu batubara yang berbentuk gumpalan atau berbentuk massa berpori.
Kokas : bahan mengandung karbon tinggi yang terdiri dari abu yang meleleh dan senyawa-senyawa karbon tertambat yang dihasilkan pada pembakaran tidak sempurna dari batubara bitumen dalam keadaan tanpa oksigen (karbonisasi). Kokas disebut juga sebagai bahan yang dapat terbakar yang dihasilkan oleh proses penggumpalan batubara terdiri dari bahan mineral dan karbon tertambat yang dibakar bersama-sama. Kokas terbentuk dengan pengeluaran zat terbang dengan cara pemanasan (dalam proses karbonisasi). Kokas umumnya berwarna abu-abu,keras, berpori dan kalau dijadikan bahan bakar ia praktis tidak berasap bila dibakar. Kokas dapat terbentuk alamiah tetapi kebanyakan dihasilkan dalam pabrik pembuatan kokas.
Konsesi : izin pemilikan terhadap tanah termasuk kandungan dibawah tanah. Istilah konsesi sudah tidak berlaku (dihilangkan) dalam perizinan pertambangan karena dipandang terlalu liberal. Dibidang pertambangan istilah konsesi sering dipergunakan tetapi secara legal izin pertambangan disebut kuasa pertambangan.
Kontrak kerja sama : kontrak perjanjian karya antara pemerintah (dulu diwakili oleh BUMN-batubara, tambang batubara bukit asam) dengan perusahaan swasta asing untuk penyelidikan pengembangan endapan batubara. dalam perjanjian tersebut BUMN bertindak sebagai prinsipal dan perusahaan pihak kedua (pengontrak) sebagai operator. Sekarang sistem itu disebut Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) antara perusahaan dengan pemerintah.
Korelasi lapisan batubara : identifikasi lapisan batubara untuk menentukan kesatuan dari suatu lapisan batubara yang terbuka (tersingkap) dibeberapa tempat yang berbeda disuatu tambang atau lapangan batubara dengan lapangan lainnya.
K.P. : kuasa penambanga , yakni izin atau wewenang yang diberikan oleh pemerintah (Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral) kepada badan atau perseorangan untuk melaksanakan usaha pertambangan. Sekarang izin tersebut juga dapat dikeluarkan oleh Gubernur dan Bupati.
L : singkatan dari length yang berarti panjang; juga berarti alat atau benda bewrbentuk L.
Lab : singkatan dari laboratorium.
Lapangan batubara : satuan geologi yang diketahui tetapi terbatas penyebarannya, didalam terdapat lapisan yang mengandung batubara.
Lapisan batubara: dataran atau letakan batubara. dapat juga berarti lapisan tipis, urat endapan batubara ataupun berarti bagian statigrafi dari permukaan bumi yang mengandung batubara.
Layer : bahan penutup atau pembatas aliran udara dalam lubang tambang batubara yang terbuat dari bahan katun tabal atau serat sintetis.
Laycan : singkatan dari laydays and cancelling days, yaitu tanggal/hari tercepat dan terlama untuk kapal dimuat di pelabuhan atau tempat jangkar.
Laydays : jumlah hari yang ditentukan oleh pemilik atau penyewa kapal, (dan disetujui) oleh pihak pemilik batubara atau kargo lain untuk waktu tiba kapal dan siap untuk dimuat.
Layered stockpiling : bentuk penumpukan batubara secara berlapis-lapis satu diatas lapisan dibawahnya berurutan. Penumpukan ini dimaksudkan sekaligus sebagai pencampuran batubara sebagai kualitas (blending).
Laytime : waktu yang ditentukan untuk pemuatan kapal atau pembongkaran muatan tanpa demurrage.
Lempung batubara : lempung yang terdapat dibawah lapisan batubara, biasanya lempung api (fire clay).
Lengas bawaan : secara umum, kelembaban (kadar air) yang terdapat pada batubara atau lapisan batubara (inherent moisture) khususnya bagian yang merupakan kandungan kelembaban dalam batubara secara struktur. Dapat juga berarti kandungan air maksimum yang terdapat pada conto batubara pada kelembaban 100% dan tekanan atmosfir.
Lithologo : sift (ciri) dari batuan terdiri dari struktur, warna, komposisi mineral,ukuran butiran dan tata letakbahan-bahan pembentuknya. Lithology merupakan dasar penentuan hubungan/korelasi lapisan-lapisan pada tambang batubara.
Lithotype : istilah untuk menerangkan pelapisan-pelapisan makroskopik dari batubara humus (lihat humic coal). Pelapisan tipis yang dapat dilihat pada humic coal adalah vitrain, clarain, durain dan fusain.
LOA : singkatan dari length overall, yaitu panjang kapal dari depan kebelakang.
Loading : proses penutupan bahan sedimen atau bahan lainnya yang menyebabkan terjadinya pemadatan dan penekanan yang menimbulkan panas dan bila teerjadi penimbunan lapisan penutup yang sangat tebal pada kedalaman besar akan berakibat metamorfosa. Loading juga berarti pemuatan material seperti batubara dengan alat muat atau manusia kedalam truk atau wadah penampung lainnya.
Loading equipment : alat muat seperti loader dan shovel mekanikal (singkup mesin) yang memuat batubara atau material lainnya ataupun mengeruk serta memuat batubara atau material lainnya kedalam truk ketempat penumpukan, kedalam ban berjalan, ke hopper ataupun kedalam bak kereta api dan alat angkut lainnya.
Loading facility : alat (kemudahan) atau mekanisme untuk memuat batubara atau materiaal lain kedalam alat angkut atau tempat penumpukan. Alat pemuatan batubar di pelabuhan (terminal batubara) biasanya terbentuk corongan diujung ban berjalan untuk mencurahkan batubara kedalam tongkang (ponton) atau ke kapal.
Location : letak lapangan batubara penting yang petakan memakai garis lintang dan garis bujur, diikat ketitik terdekat dengan pusat lapangan batubara. Dapat juga berarti tempat (lokasi) suatu kegiatan pertambangan batubara.
Long ton : Ukuran berat yanga sering dipakai di Amerika dan Inggris, sama dengan 1,016 ton atau 1016,0469 Kilogram.
Longwall : Metoda lubang buka tambang dalam untuk lapisan batubara datar atau dengan kemiringan tertentu. Pada metode longwall, blok lapisan batubara digali dengan dua lunag sejajar tempat lalu lintas pekerja, material dan peranginan. Kedua lubang sejajar itu dihubungkan dengan lubang bukaan tempat operasi peralatan pemotong batubara dan rangkaian alat penyangga. Lebar lubang bukaan ini biasanya antara 80 Meter sampai 200 Meter dengan tinngi sampai 2,50 Meter.
Longwall mining : sistim penambangan batuabara berbentuk lubang buka (lihat Longwall) berbentuk “Dinding Panjang” atau “ Ruang Panjang” . Sistim ini memotong batubara dengan alat potong berputar biasanya bertenaga hidrolis dimana pekerja dan peralatan aktif disangga dengan penyangga hidrolik berbentuk tiang penyangga dan payung (kanopi) yang dimajukan mengikuti kemajuan pemotongan batuabara. Atap lubang buka dibelakang alat penyangga dibiarkan ambruk. Sistim penambangan longwall lama menggunakan cara peledakan untuk mengekstraksi (merontokkan) batubara dimana lubang aktif disangga dengan tiang-tiang hidrolis, atau tiang mekanis ataupun balok-balok kayu. Batubara yang dirontokkan dipermukaan tambang ditampung oleh rangkaian pelat-pelat yang digerakkan dengan rantai (stage loader) dan seterusnya masuk kedalam conveyor pengangkut menuju permukaan.
Lost Circulation : Kehilangan lumpur pemboran pada saat pemboran karena batuan yang ditembus mempunyai pori-pori, rekahan atau rongga-rongga yang berakibat lumpur pemboran tidak tersirkulasi ke permukaan.
Lost Core : Bagian (sebagian) dari sampel pemboran (Core) yang tidak terbawa kepermukaan akibat batuan lunak, hancur atau terjatuh dari tabung conto inti kedasar lubang bor.
Lost In Mining : Batubara yang tidak dapat ditambang atau batubara yang secara tekhnik tetap harus tertinggal didalam tambang setelah seluruh cadangan batubara layak ditambang dianggap habis. Batubara yang “hilang atau tertinggal) dalam tambang /didalam tanah, termasuk lapisan batubara yang tidak ekonomis untuk ditambang, ditanggal sebagai penyangga atau pengaman dan karena adanya gangguan geologi serta keadaan batuab yang lemah.Lost Time : Kehilangan waktu operasi /produksi alat-alat berat khususnya pada opersi karena hal-hal diluar teknis pekerjaan, juga kehilangan waktu dalam kegiatan pemboran seperti penyemenan, gangguan peralatan bor, pemancingan alat yang terlepas, pemindahan peralatan dan persiapan.
Lot : Sejumlah conto batubara hasil produksi atau conto material lain yang diambil sesuai cara baku untuk mewakili satu atau lebih tumpukan batubara atau mineral lain untuk dianalisis di laboratorium.
Low Ash coal : Batubara yang mengandung kadar abu rendah yaitu batubara dengan kadar abu kurang dari 8 %, (ARB)
Low Grade Coal : Batubara bermutu rendah, yaitu batubara yang pemanpaatannya terbatas karena abu tinggi, nilai kalori rendah, kadar belerang tinggi, kadar air tinggi dan sebagainya.
Low Sulfur Coal : Batubara rendah sulfur yaitu yang mengandung kurang dari 1% belerang (ARB).
Low Temperature Oxidation : Oksidasi batubara pada suhu rendah yaitu sekitar 120 º C untuk menentukan kandungan bahan mineral secara episien.
Low Wall : Sisi bukaan tanah penutup batubara atau bahan galian tambang lainnya pada tambang terbuka. Dapat juga berarti sisi bukaan tanah/batauan sisi tanah buangan arah tegak lurus terhadap sisi buangan dan arah kemajuan tambang (High Wall).
Lumpur Pemboran : lumpur atau larutan suspensi berata yang terbuat dari campuran air atau minyak dengan lempung bentonik serta bahan kimia termasuk barit yang dipompakan kedalam lubang bor pada pemboran yang berpungsi sebagai pelumasan, penutupan rekahan/rongga dan mencegah kebocoran/semburan liar.
Lump Coal : Batubara bongkah yakni batubara hasil penyaringan kasar atau tidak disaring, berukuran besar sampai sekitar 10 cm untuk dipasarkan secara khusus atau atas permintaan pembeli.
M : singkatan dari moisture (kelembaban, kelengasan atau kadar air).
Marcasite : mineral seperti pirit besi-sulfida (FeS2) tetapi berbeda dalam bentuk kristalnya. Markasit dan pirit merupakan unsur pengotor bila terdapat dalam batubara terutama akibat unsur belerangnya.
Matrix : butiran-butiran kasar yang terdapat pada batuan yang umumnya terbentuk dari butiran-butiran lebih kecil.
MBC : singkstan dari mobile bridge conveyor yaitu ban berjalan pada struktur yang dapat dipindah-pindahkan, khususnya ban berjalan yang ditempatkan dibelakang mesin pemotong batubara (continous miner) pada sistem tambang batubara room and pillar.
MBI : singkatan dari Masyarakat Batubara Indonesia (dalam bahasa inggris disebut Indonesian Coal Society/ICS). Organisasi ini didirikan di Jakarta pada tanggal 1 November 1999. Organisasi ini menghimpun para akhli, peneliti dan anggota masyarakat yang berkenaan dengan pengembangan tekhnologi batubara
Maximum flluidity : kecairan tertinggi yakni kecairan yang dapat dihasilkan oleh batubar bila dipanaskan, misalnya pada percobaan pembuatan kokas dari batubara.
Measured reserve: cadangan terukur atau cadangan terbukti yakni tingkat tertinggi pada klasifikasi cadangan batubara atau bahan galian lain.
Measered resources : sumber-sumber batubara atau bahan galian lainnya yang telah diselidiki secara geologi dan dipandang merupakan sumber yang jumlahnya meyakinkan tetapi belum merupakan cadangan nominal.
Measures : sekelompok lapisan-lapisan yang memiliki sifat-sifat (karakteristik) sama, misalnya pada kelompok pelapisan batubara (coal measures). Istilah ini dipakai untuk membedakan lapangan-lapangan batubara berdasarkan kelompok pelapisan atau ketebalan lapisan.
Medium-ash coal: batubara berkadar abu sedang yaitu batubara dengan kandungan 8% - 15% abu pada analisa as received basis (ARB) (lihat as received basis).
Medium bands : batubara dengan bahan garis-garis vitrain sedang yakni dengan ketebalan 2mm – 5mm.
Medium-sulfur coal : batubara berkadar abu sedang yakni 1% sampai kurang dari3% belerang pada analisa as received basis (lihat as received basis).
Medium-thick seam : lapisan batubara dengan ketebalan sedang yakni lebih besar dari 5m sampai 10m.
Member : anggota (bagian) dari formasi geologi dengan litologi yang jelas (berbeda dari lainnya).
Mesin pemotong : mesin pemotong ditambang dalam yang biasanya adalah pemotong berputar pada lubang buka (shearer pad long wall) dan pemotong dorong bergetar (coal-miner).
Mesin pencuci : mesin pencucian batubara yang terdiri dari struktur, kolam pencucian dan tangki-tangki atau bak-bak pemisah batubara dari kotorannya. Disebut juga mesin cuci (washery, wasing plant) (lihat preparation plant and washery).
Methane : gas dengan rumus kimia CH4 (methan) yang paling sering dijumpai didalam tambang batubara, berasal dari pembusukan bahan organis atau akibat pelepasan gas dari batubara.Methan merupakan komponen utama dari gas alam.
Methano-meter : alat portabel atau alat yang dipasang di ruangan pengendalian gas yang digunakan untuk mengetahui ada dan kandungan gas methan pada udara tambang batubara dalam.
Methan tester : sama dengan methano meter (lihat methano-meter).
Methode of operation : metoda operasi tambang terbuka untuk menghasilkan batubara atau bahan galian lain. Metoda operasi mempengaruhi kegiatan reklamasi lahan mengikuti penggalian tambang atau pasca-tambang.
Method study : penelitian meetoda operasi tambang untuk menentukan operasi penambangan dengan manajemen, penggunaan tenaga kerja, alat-alat berat/permesinan serta material yang paling efektif.
Metoda potong blok : metoda penambangan terbuka batubara (block cut method) dimana pemotongan blok awal dari tanah penutup dilakukan dengan tinggi sisi galian kearah kemajuan tambang (high-wall) minimal/terbatas, dan sedapat mungkin dilakukan disekitar petengahan wilayahizin penambangan. Metoda ini memudahkan reklamasi dengan urugan bekas galian.
Metric ton : unit berat metrik sama dengan 1000 kilogram.
1 metrik ton sama dengan 1,1023 short ton dan 0.9842 long ton. Metrik ton disebut juga dengan tonne.
Mililiter : mililtr yakni unit isi sepersribu (1/1000) liter (mililiter).
Milimeter : unut linier seperseribu (1/1000) meter (milimeter, mm)
Millisecond delay : bahan pelambat (delay element) pada detonator dengan waktu peledakan dinyatakan dalam seperseribu detik (millisecond).
Minable : dapat/menguntungkan secara ekonomis/ secara teknologi pertambangan untuk di tambang. Bahan galian yang dapat ditambang secara ekonomis sesuai teknologi saat ini dan sesuai dengan ketentuan/peraturan pertambangan dan lingkungan.
Minable reserve : cadangan batubara (jumlah batubara dalam tanah) yang dapat ditambang langsung sesuai perhitungan teliti. Secara umum tebal batubara pada perhitungan jumlah cadangan adalah minimal sekitar 30cm – 40cm, tetapi di Indonesia ketebalan batubara untuk perhitungan cadangan paling sedikit 50cm. Pada lapisan berganda tergantung ketebalan lapisan penutup serta ketebalan lapisan batu diantara lapisan-lapisan batubara (interburden).
Mined land : tanah bekas pertambangan terbuka yang telah berubah bentuyk dari bentuk asli akibat operasi penambangan dan reklamasi.
Mine drainage : penyaliran atau penirisan tambang (pengeluaran air dari tambang) dan adakalanya diartikan dengan sempit sebagai pengeringan tambang. Pengaliran termasuk pekerjaan pembuatan saluran pembuangan, penyediaan pompa, pemompaan air keluar tambang atau kekolam penampungan dan atau kolam endap.
Mine plan : pwerencanaan secara rinci termasuk desain geometri penambangan, jalan-jalan tambang dan seluruh teknik tambang. Rencana/rancangan tambang meliputi perhitunagan alat-alat berat, pengolahan batubara bahan galian lain. Pemilihan metoda penambangan, peralatan dan perhitungan kondisi setempat termasuk kedalam perencanaan tambang.
Mineral bawaan : bahan mineral dalam batubara yang terbenuk pada batubara sejak proses pembentukan batubara. bahan mineral ini terbawa bersama sisa-sisa tumbuhan pembentukbatubara yang mengandung zat besi, fosfor, belerang, kalsium dan magnesium.
Mineral matter :bahan anorganik padat didalam batubara.
Mineral-matter-free basis : disingkat denagan MMFB yang berarti analisa conto (sampel) batubara dengan asumsi kandunagan seluruh bahan mineralnya telah dikeluarkan. Analisa basis MMF ii digunakan untuk menentukan derajad batubara.
Mine rescue : usaha atau organisasi pada tambang dalam batubara atau tambang bahan galian lainnya bertu juan untuk menyelamatkan pekerja tambangpada waktu terjadinya kecelakaan tambang (keadaan darurat tambang).
Mine-rescuer : alat pernafasan pada udara tambang yang mengandung karbon-monoksida (CO) yang disimpan dalam kotak logam, biasanya digantungkan pada ikat pinggang pekerja tambang batubara yang digunakan pada peristiwa kecelakaan tambang seperti kebakaran tambang atau adanya gas-gas berbahaya dalam tambang batubara.
Mine-run coal : batubara yang sudah di tambang termasuk batubara yang telah diangkut dan ditumpuk ditempat penumpukan sebelum digerus atau diolah lebih lanjut. Mine-run coal sama dengan batubara ROM (run of mine).
Mine sample : conto tambang (sampel tambang) yaitu conto yang diambil di tambang biasanya dari permuka tambang dalam batubara atau dari tambang batubaraterbuka.
Mining : pertambangan atau penambangan yakni kegiatan pengambilan bahan galian atau mineral bermanfaat dari kulit bumi secara terbukamaupun dari kulit bumi (tambang dalam). Pertambangan termasuk proses pembuangan tanahuntuk mengupas batubara,bahan galian dan atau bahan galian berharga secara terbuka ataupun membuang tanah dalam operasi penggalian lubang/terowongan menuju tempat bahan galian.
Mining accident : kecelakaan yang terjadipada kegiatan pertambangan. Di Indonesia kecelakaan tambang didefinisikan sebagai kecelakaan pada kegiatan pertambangan yang mencederai pekerja tambang, benar-benar terjadi, (tidak kecelakaan yang disengaja) terjadi pada gilir kerja, dan berhubungan dengan pekerja tambang, kecelakaan tambang dalam 3 kategori ; kecelakaan ringan, kecelakaan berat dan kecelakaan (berakibat) mati.
Mining condition: kondisi geokimia, geoteknik, dan lingkungan yang dapat membatasi kegiatan pertambangan.
Mining engineering : teknologi pertambanganyang merupakan suatu cabang tekhnologi yang khusus mempelajari atau melaksanakan segi-segi teknik pertambangan yang mencakup eksplorasi, perencanaan, pemilihan hasil tambang dan lingkungan pertambangan.
Mining environment : lingkungan pertambangan, yaitu keadaan lingkungan hidup diwilayah pertambangan yang dapat memberikan dampak positif maupun dampak negatif terhadap lingkungan pertambangan dan sekitarnya. Untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif, perusahaan petambangan harus memiliki dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan melaksanakan ketentuan-ketentuan sesuai AMDAL.
Mining interest : lapisan batubara disekitar lapangan penyelidikan yang memiliki kualitas dan kuantitas yang layak untuk dipertimbangkan penambangannya.
Mining method : metoda penambangan, yakni sistem penambangan yang dipakai untuk pengembangan/eksploitasi lapisan batubara. pemilihan metoda penambangan terutama tergantung pada kualitas, bentuk, kuantitas, kedalaman lapisan batubara, prasarana yang diperlukan serta ketersediaan modal.
Mining system : istilah umum untuk cara pendekatan dalam kegiatan pengembangan pertambangan termasuk cara pembuangan tanah, ekstraksi batubara dan bahan galian lainnya , pemilihan peralatan, pengolahan hasilpenambanga, pengangkutan dan kegiatan terkait. Sistem dibagi atas dua kategori utama yakni metoda tambang permukaan (tambang terbuka), dan tambang dalam (tambang bawah tanah).
Moist coal : batubara yang mengandung kelembaban (kelengasan) alamiah (batubara pada tumpukan) tetapi tidak termasuk kandunagan kelembaban yang kasat mata.
Moist, mineral-matter-free basis : analisis teoritis terhadap conto (sampel) batubara yang dihitung berdasarkan hasil analisis data dengan asumsi bahan mineral telah dikeluarkan dan kelembaban alamiah masih terkandung. Analisis dengan basis moist MMFB ini digunakan untuk menentukan derajad batubara (coal rank).
Moisture content : kadar lengas (kadar kelembaban/kadar air) yaitu kandungan air permukaan dan atau air tertambat pada batubara dan bahan galian lain. Air 105ºC. kandungan (kadar) lengas (kelembaban/air) dalam persen adalah berat air (kelembaban) yang dikandung dibagi berat kering dikali 100 (lihat lengas bawaan).
Moisture-holding capacity : kemampuan mengikat air (kelembaban/kelengasan) yakni kandungan air dalam batubara dalam keadaan setimbang pada udara jenuh air. Tingkat kemampuan mengikat air dipakai sebagai parameter pada klasifikasi derajad batubara tertentu.
Moisture in air-dried coal : kelengasan (kelembaban/kadar air) pada batubara yang kandungan air bebasnya (kelembaban permukaan) telah dihilangkan. Istilah ini juga berarti kandungan air yang tetap berada dalam batubara setelah batubara dikeringkan dengan cara baku (sama dengan lengas bawaan/inherrent moisture).
Monotoring : pengamatan/pengukukuran hidrologis terhadap kualitas dan kuantitas air. Monitoring juga berarti kegiatan untuk meneliti dan memantau dampak lingkungan (sesuai dengan dokumen AMDAL khususnya sesuai rencana pemantauan lingkungan).
MOLOO : singkatan dari more or less in owneroption, yaitu berat (tonase) muatan lebih kurang 10% dari yang dicantumkan (dalam kontrak) dan ditentukan oleh pemilik kapal/pembeli.
Mooring : jangkar atau rantai pemberat dilaut untuk tempat tertambat tongkang atau kapal batubara atau bahan angkutan laut lainnya.
Mooring buoy : sejenis pelampung untuk tempat mengikatkan mooring (lihat mooring).
Mottling : bercak-bercak warna atau bercak seperti gosong berselang-seling dengan warna dominan permukaan batubara.
Mountain top removal : salah satu metoda penambangan batubara terbuka yang biasanya berskala kecil dimana seluruh tanah penutup batubara dibuang sehingga praktis seluruh lapisan batubara dapat diambil. Tanah kupasan (limbah) dibuang kelembah-lembah sekitarnya sehingga metoda ini disebut mountain top removaland valley fill.
MSHA : singkatan dari mining safety and health administration dilingkungan Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat yang mengatur dan mengawasi pelaksanaan peraturan keselamatan kerja tambang di Amerika Serikat. Ketentuan dan sistem pengawasan MSHA banyak dipakai sebagai acuan oleh institusi pertambangan dan perusahaan-perusahaan pertambangan di Indonesia dalam rangka pencegahan kecelakaan tambang serta pemeliharaan kesehatan pekerja tambang.
Mud : lumpur atau suspensi pemboran putar (lihat lumpur pemboran).
Mudrock : batuan lumpur yaitu batuan sedimen berupa batu lumpur atau serpih. Istilah batuan lumpur juga dipakai bila belum ada kepastian nama batu yang diperoleh pada percontoan (sampel pemboran atau sampel eksplorasi lainnya) apakah batu lumpur atau serpih.
Mudstone : batu lumpur berwarna abu-abu yang dikenal luas sebagai batuan penutup lapisan batubar pada tambang-tambangbatubara terbuka.
Muka : disebut juga permuka yaitu tempat ekstraksi batubara atau bahan galian lain khususnya yang masih aktif. Kadang-kadang disebut front (front tambang).
Multi-brand coal: batubara yang dipasarkan dengan berbagai nama lokal produksi dari suatu tambang batubara. multi brand juga berarti batubara yang dihasilkan dan dipasarkan oleh tambang Multi Harapan Utama di Bloro, Kabupaten Kutai, Provinsi Kalimantan Timur.
Multiple entries : jalan masuk berganda ke tambang dalam terdiri dari 4 – 8 lubang masuk sejajar yang digunakan untuk jalan keluar masuk pekerja, peralatan, jalan keluar hasil tambang, tempat pipa-pipa dan untuk peranginan.
Multiple lifting : cara penambangan lapisan batubara yang sangat tebal, lebih 4 meter ditambang dalam dengan memotong 2 atau lebih lapisan yang dimulai denagan memotong bagian atas terlebih dahulu. Umumnya cara ini dapat dilakukan hanya untuk sistem lubang buka (longwall).
Multiple-seam mining : penambangan lapisan berganda, yaitu penambangan dua atau lebih lapisan batubara yang biasanya berdekatan satu dengan lainnya agar menguntungkan. Bila penambangan hanya hanya untuk satu lapisan batubara tidak akan menguntungkan.
Mulut tambang : tempat (terdekat dari ititk) keluarnya produksi batubara dari permuka tambang. Istilah ini semula hanya dipakai pada mulut tambang dalam yang sangat dekat dengan pembangkit listrik yang memakai batubara sebagai bahan bakarnya, tetapi kemudian dipakai juga untuk tambang batubara terbuka. Istilah ini adalah terjemahan dari kata mne mouth.
Munjung :bentuk muatan dalam truk atau gerobak yang tingginya melebihi tinggi/sisi badan alat angkut itu. Truk batubara atu tanah buangan biasanya muatannya munjung dan umumnya berakibat ceceran dijalan angkut (berakibat pencemaran).
N : singkatan dari nitrogen, yaitu zat yang selalu terdapat pada batubara dan dianalisis (dalam analisis proksimat) untuk keperluan pengetahuan sifat gas yang timbul pada pembakaran batubara.
NAB : singkatan dari nilai ambang batas, yakni angka tertinggi dari suatu parameter pencemaran yang bila dilampaui merupakan pencemaran yang melanggar ketentuan.
NAR : singkatan dari net as-received, yaitu nilai (kalori) bersih dari conto batubara yang dianalisis dilaboratorium dan merupakan nilai kalori gross air dried (lihat GAD) disesuaikan dengan pengurangan unsur hidrogen.
Native : batubara yang asli (alami) yang masih berada di dalam kerak bumi dan sering diartikan juga sebagai batubara yang terbentuk atauterdapat ditempat dimana tumbuhan asalnya tumbuh.
Natural erosion : erosi alami, yaitu pengikisan permukaan tanah oleh aliran air, es atau bahan-bahan alam lainnya akibat gejala alam seperti iklim tumbuhan, pasang surut air laut dan sebagainya.
Natural slope : lereng alami, yaitu sudut maksimal dari tanah atau tumpukan material dinana tidak terjadi gelindingan. Sudut ini umumnya minimal 30º dan maksimal 39º tergantung sifat material, kelembaban dan bentuk partikel material. Lereng alami ini disebut juga angle of repose (sudut mantap). Untuk batubara berbutir halus hasil penggerusan danpenyaringan terutama dalam keadaan lembab sudut mantap pada tumpukan dari jatuhan ban berjalan dapat melebihi 39º.
NEC : singkatan dari net effective calories, sama dengan net calorific value (lihat net calorific value).
Net calorific value : nilai kalori bersih batubara, yaotu nilai kalori dihitung dari nilai kalori kotor (gross calorific value) dengan asumsi bahwa kandungan airnya berada dalam bentuk uap. Disebut juga nilai panas bersih pada pembakaran batubara atau nilai kalori yang bermanfaat dalam ketel uap PLTU.
Net calorific calories : sama dengan net calorific value (lihat net calofic value).
Net heat of combustion : panas bersih yang dihasilkan pada pembakaran batubara, bahan bakar padat atau bahan bakar cair.
Nilai kalori : tenaga panas dalam satuan kalori, yaitu umlah panas yang dihasilkan (dibebaskan ) bila satu unit (satuan) berat atau unit isi bahan bakar dibakar habis (lihat kalori).
Nilai kalori bersih : nilai kalori batubara yang dianalisa atas conto (sampel) sebagaimana diterima di laboratorium. Lihat as-received dn NAR.
Nilai kalori kotor: nilai kalori batubara yang dianalisa atas conto (sampel) sebagaimana diterima di laboratorium dalam keadaan tertentu yang diterima oleh pembeli (sama dengan GAR).
Nilai kekerasan : nilai kekerasan untuk mengukur keras-lembutnya batubara bila digerus (sama dengan HGI) (lihat HGI).
Nilai mulai bebas: sama dengan free swelling index (FSI) (lihat FSI).
Nilai panas : sama dengan nilai kalori (lihat nilai kalori dan kalori)
Nisbah kupasan : Perbandingan jumlah tanah kupasan penutup batubara dalam satuan meter kubik padat (lihat BCM) yang harus dibuang untuk menghasilkan 1 ton batubara. Dapat disebut juga dengan rasio kupasan (dengan batubara) pada tambang batubara terbuka.Nisbah kupasan ekonomis : Nisbah kupasan dalam bentuk nilai biaya/nilai uang yang dihasilkan secara menguntungkan.
Noncombustible coal : batubara atau lapisan batubara yang tidak dapat terbakar pada suhu pembakaran normal atau sekali terbakar.
Noneconomic coal : batubara atau lapisan batubara yang tidak menguntungkan bila ditambang biasanya karena kualitasnya terlalu rendah, cadangannya terlalu kecil atau terdapat dalam dikerak bumi.
Nonel : Singkatan dari non electrik yaitu bahan peledak yang bahan dasarnya biasanya adalah nitrogliserin atau ammonium nitrat yang diledakkan dengan detonator tanpa erus listrik. Dapat juga berarti detonator yang disudut dengan kabel yang diisi dengan bahan peledak (bukan dengan kabel arus listrik), juga dapat berarti kabel peledak yang menyulut detonator tanpa arus listrik.
Non-permissible : bahan peledak dengan api peledakan tinggi, dengan bahan utama nitrogliserin dan tidak diperbolehkan dipakai untuk peledakan ditambang dalam batubara.
Non-renewable resource : Sumber alam yang tidak terbarukan. Batubara dan bahan galian tambang lainnya termasuk minyak bumi dan gas semuanya termasuk sumber daya alam tidak terbarukan.
Non-wasting resource : sama dengan sumber daya alam yang tidak terbarukan (Non-renewable resource).
NOR : Singkatan dari notice of readiness, yaitu pemberitahuan dari kapal (kapten) bahwa kapal siap dimuat atau dibongkar muatannya.
Normal erosion : Erosi berangsur-angsur yang terjadi pada lahan yang digunakan dan tidak melebihi tingkat erosi alam.
NQ : simbol ukuran garis tengah conto inti bor dan ukuran lubang bor yaitu masing-masing 47,6 mm dan 75,7 mm.
O : Singkatan (rumus kimia) dari oksigen dan merupakan unsur terbanyak terkandung dalam batubara selain unsur C (karbon).
OB : singkatan dari Over Burden, yaitu lapisan tanah (batuan) yang menutupi lapisan batubara. sering disingkat dengan O/B.Bila Over Burden telah digali diangkat dan dibuang disebut waste (limbah).
OBO :singkatan dari ore bulk oil, yaitu kapal serbaguna yang dapat mengangkat batubara, bahan galian lain dan bahan bakar minyak.
OC : singkatan dari open cast atau open cut, yaitu sistim tambang terbuka batubara atau bahan galian lain (singkatan ini tidak umum). (lihat open cast dan open cut).
Oksidasi : reaksi antara oksigen dengan unsur senyawa kimia lainnya yang terjadi secara alami atau reaksi yang sering dilakukan dengan panambahan oksigen juga berarti proses pelepasan elektron dari atom-atom dan ion.
Opencut : tambang permukaan atau tambang terbuka lawan dari tambang dalam (Underground mine). Open cut sebenarnya sama dengan open cast dan open pit, tetapi open cut merupakan tambang permukaan yang mukaannya dibiarkan tetap terbuka.
Open pit : sama dengan open cut dan open cast tetapi lebih menekannkan tambang terbuka untuk lapisan batubara atau bahan galian yang relatif lebhi dangkal dari tambang open cut.
Operating contour map : peta perencanaan tambang yang berisi rancangan tambang, kontur batubara, lokasi dan keterangan lubang bor dan sebagainya.
Operating map : sama dengan peta perencanaan tambang.
Operating : Kemudahan, bangunan, pabrik dan jalan-jalan yang terkait/digunakan untuk peroses produksi, tambang, pengangkutan dan pengolahan hasil penambangan batubara.
Operator : Pengemudi, khususnya pengemudi alat-alat berat pertambangan batubara yang terlatih. Operator dapat juga berarti organisasi atau perusahaan yang mengoprasikan pertambangan batubara.
Operators permit: Kartu izin mengemudikan alat-alat berat dan kendaraan diwilayah proyek pertambangan (diwilayah izin kuasa petambangan, kontrak karya atau wilayah perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara) yang dikeluarkan oleh pimpinan perusahaan atau kepala teknik tambang. Disebut juga operation permit atau surat izin mengemudi di perusahaan (SIMPER). (lihat SIMPER).
Organic ash : abu organik yakni abu yang berasal dari tumbuhan yang tidak dapat terbakar. Pada pembakaran batubara abu ini akan terbawa oleh gas atau jatuh dibagian bawah ketel uap. Abu organik merupakan sebagian dari abu batubara.
Organic matter : bahan organik yang berarti bagian kecil dari tanah,sisa tumbuhan atau hewan yang terdapat pada batubara akibat proses dekomposisi bahan-bahan tersebut dan proses pembatubaraan.
Organic sulfur : belerang organik (lihat belerang organik).
Other deposits : lapangan-lapangan batubara yang dipandang memiliki potensi sebagai sumber batubara dunia tetapi dalam jangka panjang dianggap tidak akan berperan penting dalam penyediaan batubara dunia menurut penilaian Badan Energi International, London.
Outcrop : bagian lapisaan batubara, bahan galian lain atau batuan tersingkap dipermukaan karena proses geologi seperti pengangkatan permukaan bumi atau akibat perbuatan manusiaOutreach : jangkauan dari alat muat atau alat bongkar muatan dari pelabuhan keatas badan kapal.
Outslope : sisi penggalian tanah penutup pada tambang terbuka yang berada berlawanan dengan sisi penggalian arah kemajuan tambng. Dapat juga berarti sisi tumpukan limbah kupasan atau tanggul dengan kemiringan kearah bawah.
Outwash : bahan-bahan mineral yang diangkut oleh aliran air dari permukaan yang tinggi ketempat yang lebih rendah.
Out break : batuan yang ikut meledak diluar batas yang direncanakan pada pemboran dan peledakan akibat kesalahan pola pemboran/peledakan atau kelebihan pengisian bahan peledak.
Overburden : kepanjangan dari OB (lihat OB).
Overburden fill : kupasan tanah penutup lapisan batubara yang digunakan untuk pengurugan (reklamasi) lahan yang digali untuk penambangan batubara.
Overburden isopach : garis sama tebal, yukni garis (kontur) yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketebalan tanah penutup (overburden) yang sama. Garis ini dibuat dan diperlukan untuk perencanaan tambang batubara.
Overburden ratio: nisbah tanah penutup, yakni perbandingan antara tanah penutup dengan batubara. istilah ini ditekankan pada saat eksplorasi atau sebelum penambangan yang berbeda dengan nisbah kupasan. Satuan perbandingan sama., yakni BCM tanah (batuan) / ton batubara.
Overcast : jembatan peranginan (ventilasi) untuk memisahkan aliran udara masuk (udara bersih) dan udara keluar tambang dalam (udara kotor).
Overshoot : peledakan batuan atau lapisan batubara dimana pemakaian bahan peledak terlalu banyak (jarak antara lubang bor dan atau burden terlalu kecil) sehingga hasil ledakan tidak baik (powder faktor/faktor peledakan, yaitu perbandingan antara berat bahan peledak dengan berat/volume material yang diledakkan lebih besar).
Oxy coal : batubara dengan sifat kilap tertentu dalam proses oksidasi sebelum pembakaran (oksidasi tahap ketiga). Oxy coal terdiri dari istilah dalam riset (percobaan di laboratorium) sifat-sifat mikroskopis dan tidak terdapat dialam.