Cerita tentang Politisi dan "Blog"

politisi politik blog facebookSenator Barack Obama, kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, tahu betul memanfaatkan kekuatan situs

atau blog pribadi untuk meraih simpati sekaligus kemenangan. Pada konvensi partai, Obama menyingkirkan saingan
terkuatnya, Hillary Rodham Clinton, dengan orasi kampanyenya yang mengena.

Di luar kemampuannya memikat calon pemilih yang amat rasional di dunia nyata, Obama juga unggul di dunia maya. Ia
pandai memanfaatkan kekuatan media online. Terlepas bahwa orang lain yang menggarap perwajahan dan isi situs
pribadinya, Obama tidak harus malu menyatakan diri sebagai blogger yang mengelola dan memelihara situs pribadinya
secara rutin.

Tengok situs www.barackobama.com atau www.my.barack- obama.com yang selalu di-update. Kedua situs itu tidak
semata-mata meminta dana dari para simpatisannya, tetapi juga menawarkan berbagai produk ”Barack Obama”. Tidak
kurang dari 400 produk ditawarkan, mulai dari kaus T-shirt, topi, pin, kancing, payung, jaket, cangkir, sampai stiker. Lebih
progresif, Obama memiliki armada pengiriman barang agar lekas sampai kepada pemesan.

Selain mengundang para blogger membuat testimoni, Obama juga menarik pemilih His- panik dengan membuat situs
versi bahasa Spanyol. Ini yang paling mencengangkan: Obama memiliki kanal untuk me- nyambut pemilih Hillary Clinton!

Di kanal bertajuk ”Welcome Hillary Supporters” yang dilengkapi foto Hillary itu, Obama menyilakan pendukung Hillary
segera beralih mendukungnya. Alasannya sederhana, setelah Hillary kalah dalam konvensi, para pendukung Hillary pun
merupakan orang-orang Demokrat yang amat diperlukan saat pemilihan presiden melawan kandidat Partai Republik,
John McCain.

Jelaslah, Obama tidak menganggap Hillary dan para pendukungnya sebagai ”pengkhianat” yang harus dijauhi hanya
karena tidak memilihnya. Lewat situs pribadinya, Obama mengajak mereka memperkuat dan memenangkan Demokrat
dalam pemilihan presiden dengan cara memilihnya.

Dari situs pribadinya pula, para netter simpatisan Obama bisa mengetahui di mana Obama berada di dunia maya. Jejak
Obama yang memanfaatkan ”ruang maya” tersebut bisa ditemui di sejumlah situs jejaring sosial, seperti Facebook,
MySpace, YouTube, Flickr, Digg, Twitter, Linkedin, Eventful, BlackPlanet, Faithbase, Eons, Glee, MiGente, MyBatanga, DNC
Partybuilder, dan AsianAve.

Pada 6 Juni 2008, pendukung Obama di Facebook baru 864.832 netter. Belum sampai dua minggu, pendukungnya sudah
satu juta! Jumlah ini jauh di atas Hillary yang meraih 158.234 pendukung dan McCain yang meraih 146.439. Demikian pula
di Twitter, pada 17 Juni pendukung Obama 998.901, yang apabila dihitung-hitung ada 135 pendukung baru setiap 20
menitnya.

Tak sekadar narsis

Blog sering dilecehkan sebagai media orang narsis, yakni orang- orang yang kelebihan hasrat menonjol-nonjolkan dirinya
sendiri, orang yang senang memuji-muji kehebatannya sendiri. Karena narsisme ingin selalu dilihat dan bahkan dipuji
orang, blogger terkena getah harus menanggung konotasi negatif.

Akan tetapi, kenyataannya, jumlah blogger terus membengkak. Technorati, situs penyurvei blog, menyebutkan, akhir
Desember 2007 terdapat 112 juta blogger ”menyesaki” jagat maya internet ini. Seiring dengan berkembangnya jenis-jenis
blog yang mengarah ke video blog (vlog), jumlahnya hingga sekarang boleh jadi sudah sampai 200 juta. Jika benar ada 1
miliar orang di dunia tersambung ke internet, artinya seperlima pengguna internet di jagat ini adalah blogger!

Penyedia blog gratisan, seperti Wordpress, saat tulisan ini diturunkan sudah mencatat 3.458.488 pengguna. Dari jumlah
itu, ada 143.266 posting atau konten yang diunggah (upload) setiap harinya. Padahal selain Wordpress, ada juga puluhan
situs penyedia web gratis. Sebut saja Blogspot, Blogsome, Blogdrive, Movable Type, LiveJournal, dan Dagdigdug. Situs
terakhir adalah penyedia blog milik orang Indonesia.

Perang blog pernah terjadi saat pemilihan presiden Perancis beberapa waktu lalu antara Nicolas Sarkozy melawan
saingan terkuatnya, Segolene Royal. Mulanya Royal, politisi perempuan, yang membuat blog. Tidak lama, Sarkozy
membuat blog pribadi dan ”memelototi” blog-nya setiap ada kesempatan karena tak mau kalah dari Royal.

Dekati konstituen

Blog dan situs jejaring sosial seperti Facebook sebenarnya bisa mendongkrak popularitas politisi lokal menjadi politisi
global. Contoh Perdana Menteri China Wen Jiabao. Di dunia nyata, namanya tidak dikenal. Orang mungkin lebih tahu Jet
Lie atau Jackie Chan. Meski Wen Jiabao orang ”jadul”, tetapi ia tidak terlalu malu untuk menjadi salah seorang digital
migrant dengan memajang dirinya di Facebook.

Berkat usahanya mengkapling ”ruangan” di Facebook, plus berkat kepedulian dan kehadiran Wen Jiabao mengunjungi
korban gempa bumi Sichuan, popularitasnya sebagai politisi meningkat dengan menduduki 10 besar politisi dunia. Meski
tidak sefantastis Obama di urutan pertama yang menggaet lebih dari 1 juta pendukung, Wen didukung 20.136 netter.

Di negeri sendiri, blog artis sinetron Sandra Dewi yang baru diluncurkan beberapa waktu lalu sudah menggaet lebih dari
8.000 anggota dengan ribuan pengunjung.

Sayangnya, blog tidak dimanfaatkan para politisi Indonesia, khususnya anggota DPR. Padahal, jika anggota DPR nge-
blog, ia akan lebih dekat dengan konstituen, toh internet sudah sampai ke desa-desa. Belum pernah terdengar anggota
DPR nge-blog seperti Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono. Sejumlah anggota DPR justru ramai dibicarakan di blog
karena kena co- kok KPK. Beberapa anggota lainnya malah menjadi ”bintang” blog karena ketahuan berbuat mesum.

Akan tetapi, percayalah, masih banyak politisi dan anggota DPR yang baik dan berakhlak mulia, yang mungkin siap-siap
nge-blog agar bisa berdekat-dekat dengan konstituen. Bukankah Pemilu 2009 sudah semakin mendekat?

Oleh: PEPIH NUGRAHA

Sumber: http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/07/03/00133578/cerita.tentang.politisi.dan.blog



sumber : duniaesai.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel