cara mencegah mabuk perjalanan

cara mencegah mabuk perjalanan1. Duduklah searah dengan arah laju kendaraan
Salah satu penyebab utama mabuk perjalanan, khususnya anak-anak, adalah posisi duduk dan arah pandangan yang salah. Pada umumnya mereka duduk dengan posisi seenaknya dan tidak searah dengan laju kendaraan.

Posisi duduk menyamping atau membelakangi arah laju mobil akan cepat memicu rasa mual atau pusing. “Sarankan anak-anak untuk duduk dengan posisi ke depan atau searah dengan laju mobil,” kata Ananta.

2. Arahkan pandangan ke obyek di tempat yang jauh
Benda atau obyek yang berada di kejauhan tidak akan bergerak secepat benda-benda yang berada pada jarak dekat kala mobil melaju. Begitu pun sebaliknya. “Sebab, bila terlalu sering melihat benda yang cepat bergerak, saraf pada mata akan dipaksa bekerja secara cepat. Ini menjadi penyebab pusing,” ujar Ananta.

3. Hindari membaca terlalu lama
Seperti halnya melihat obyek-obyek yang berada di dekat kendaraan yang melaju cepat, membaca di saat mobil melaju cepat bagi sebagian orang bisa memicu rasa mual atau pusing. Anda bisa membaca manakala kecepatan mobil dalam tingkatan rendah atau saat macet.

4. Cegah rasa bosan
Bila laju kendaraan melambat karena jalanan yang padat, lakukan permainan bersama anak-anak untuk menghindari rasa bosan. Pasalnya, kebosanan bisa memicu stres. Sedangkan stres bisa menyebabkan mual atau mabuk perjalanan.

Namun, harus diingat, pilih jenis permainan yang aman dan tetap menyenangkan. Tebak-tebakan, menyusun kalimat dalam bahasa asing pada papan scrable, menggambar, atau permainan lainnya yang memerlukan keterampilan atau ketangkasan bisa menjadi pilihan.

5. Dengarkan musik atau lagu-lagu favorit
Cara lain untuk menghindari rasa bosan atau kejenuhan yang bisa memicu mabuk perjalanan adalah mendengarkan lagu-lagu favorit, khususnya bagi anak-anak. Tawarkan kepada mereka apa lagu atau musik kesukaannya.

6. Hindarkan asap rokok di ruang kabin
Bagi Anda yang perokok berat dan tak bisa meninggalkan kegemaran mengisap lintingan tembakau itu sebaiknya tidak merokok di mobil. Pun dengan membuka jendela mobil.

Pasalnya, paparan asap rokok selain memicu iritasi pada mata juga menjadikan anak-anak sebagai perokok pasif. Asap nikotin yang terisap anak-anak dan terserap darah bersama oksigen yang dihirup mereka akan menimbulkan detak jantung terpacu.

Akibatnya, akan mual dan mabuk. Gejala awalnya mereka akan merasa sesak napas.

7. Perbanyak minum air putih dan makan makanan ringan
Penyebab mabuk perjalanan lainnya adalah berkurangnya cairan tubuh. Karena itu, perbanyaklah minum air putih, air jahe, air jeruk, atau jus buah lainnya.

Selain itu, bila tidak puasa, berilah anak-anak camilan atau makanan ringan. Untuk mencegah mual sebaiknya mengkonsumsi makanan yang mengandung jahe. Biskuit yang berbahan dari jahe atau permen jahe cukup ampuh mengusir dan mencegah timbulnya mual.

8. Hindari makanan yang berminyak dan pedas
Cara pencegahan lainnya adalah menghindari makanan yang banyak mengandung minyak dan pedas sebelum dan selama perjalanan. Makanan berminyak memicu jaringan tubuh lebih banyak menyerap air, sehingga berpotensi mengalami kekurangan cairan.

“Sedangkan pedas bisa memicu sistem pencernaan terganggu. Selain mulas, gejala yang kerap timbul adalah mual. Anda pun bisa mabuk perjalanan,” ucap Ananta.

9. Hindarkan aroma yang menusuk hidung di kabin mobil
Aroma atau bau tak sedap di mobil juga bisa memicu timbulnya rasa mual dan berujung pada mabuk perjalanan. Bahkan tidak sedikit orang yang alergi terhadap bau-bau tertentu.

Untuk mencegahnya, Anda bisa gunakan aroma terapi. Sebaiknya gunakan bahan- bahan alami, seperti potongan jeruk nipis, daun sereh, serta kopi bubuk.

“Tempatkan potongan jeruk nipis dan daun sereh di wadah yang berbeda dengan kopi bubuk,” ujar Ananta.

10. Istirahat setelah 3-4 jam perjalanan
Agar bisa menghirup udara segar dan melemaskan otot-otot yang kaku, sebaiknya beristirahat setelah menempuh perjalanan 3-4 jam. Pasalnya, kurangnya asupan oksigen segar ke jantung yang dibawa oleh darah akan memicu rasa mual atau pusing.

sumber : waspada.co.id

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel