DIBALIK 'KERASUKAN' PARA PEMAIN JARANAN
Jumat, 21 Oktober 2011
Pada pentas jaranan, seringkali disela-sela akhir tarian kita melihat para pemain jaranan kesurupan/ mengalami 'trance'..kebiasaan ini memang disengaja untuk menyemarakkan acara hiburan..rasanya akan hambar kalo fenomena kesurupan kalau hanya sekedar pura-pura kesurupan..tapi sepengamatanku semua jaranan kediri selalu mengalami kesurupan beneran..
Untuk menyemarakkan lagi, biasanya sang pawang (gambuh) mengkondisikan sebagian para
penonton untuk juga mengalami kesurupan...kerasukan makhluk halus/ kesurupan memang sebuah seni...;-) dan itulah yang menjadikan jaranan semakin seru... ;-).. dan karena berbentuk
hiburan maka dibutuhkan seni entertainment yang tinggi untuk memikat daya tarik penonton..
Seminggu sebelum acara dimulai biasanya sang pawang melakukan setren / inisiasi peralatan
jaranan di tempat-tempat tertentu yang diyakini akan membawa wibawa pada waktu pentas
jaranan digelar...tempat untuk mengadakan setrenan biasanya memiliki wibawa yang
berbeda-beda..biasanya mencari tempat dengan wibawa yang sangat menyenangkan sekali
..sehingga ketika pentas dibuat akan membuat penonton sangat suka..
Sesajian dan uborampe beserta menyan dan dupa yang dibakar..memang digunakan untuk
mempermudah komunikasi dengan makhluk lain...dalam acara jaranan memang seperti semacam syukuran yang juga melibatkan masyarakat makhluk gaib yang ditempat setrenan dan makhluk gaib di tempat acara diadakan..kesenian jaranan memang mengandung unsur magis yang melibatkan alam kita dan alam lain...
Pada prakteknya kesurupan memang sebuah acara yang dikehendaki oleh sang pawang, acara
jaranan memang budaya masyarakat kita sejak jaman dulu..sebagai bukti bahwa sebagai manusia kita seyogyanya memang harus menjaga keselarasan dan keseimbangan dengan alam lain...dan sebagai manusia sempurna..manusia harus bisa menghargai keberadaan makhluk lain..
Ketika pemain jaranan sudah mengalami kesurupan..memang saat itu secara teknis ketika pemain itu menari..sebenarnya bukan dialah yang menari..sehingga kadang pemain jaranan itu
melakukan sesuatu yang diluar lazimnya manusia..seperti memakan pecahan bola lampu..memakan ular/ ayam hidup-hidup..mengelupas kulit kelapa dengan giginya..atau juga memanjat pohon yang tinggi dengan cekatan..dan kalo kita amati pada saat menari seolah-olah jauh lebih pawai dan rileks dibanding sebelumnya...
Setelah penonton agak puas biasanya sang pawang menyadarkan lagi pemain yang
kesurupan..hanya dengan menyuruh 'yang merasuki' itu untuk pergi..dan itu memang tampak
lebih mudah dilakukan...kecuali memang ada beberapa penonton yang iseng untuk mengganggu...
Kepiawaian sang pawang akan terlihat ketika proses mengkondisikan tontonan untuk menjadi sebuah pertunjukan yang menakjubkan..oleh karena itulah dibutuhkan kemampuan yang lebih...seorang pawang/ gambuh idealnya harus bisa melihat alam gaib walau tontonan jaranan dilakukan pada siang hari..dan mampu mampu untuk tidak terganggu dengan keramaian..sehingga mudah bila ingin membuat salah satu pemain bahkan beberapa penonton yang dikehendaki mengalami kesurupan dan mengkondisikannya..keahlian yang demikian akan bisa menyajikan tontonan yang memuaskan..pertunjukannya akan tampak sinkron dan alami...
Tulisanku ini hanya sekedar pengamatanku saja..ketika aku menonton kesenian jaranan..sebagai
orang yang tinggal di Kediri memang rasanya sulit untuk tidak bersinggungan dengan
jaranan..jaranan memang hiburan rakyat yang sangat murah..di kota Kediri dengan 3 kecamatan
saja ada lebih dari 80 grup jaranan..bayangkan.. ;-).. mau tiap hari minggu menonton ..??
silahkan.. ;-)
sumber gambar: www.antarafoto.com
Untuk menyemarakkan lagi, biasanya sang pawang (gambuh) mengkondisikan sebagian para
penonton untuk juga mengalami kesurupan...kerasukan makhluk halus/ kesurupan memang sebuah seni...;-) dan itulah yang menjadikan jaranan semakin seru... ;-).. dan karena berbentuk
hiburan maka dibutuhkan seni entertainment yang tinggi untuk memikat daya tarik penonton..
Seminggu sebelum acara dimulai biasanya sang pawang melakukan setren / inisiasi peralatan
jaranan di tempat-tempat tertentu yang diyakini akan membawa wibawa pada waktu pentas
jaranan digelar...tempat untuk mengadakan setrenan biasanya memiliki wibawa yang
berbeda-beda..biasanya mencari tempat dengan wibawa yang sangat menyenangkan sekali
..sehingga ketika pentas dibuat akan membuat penonton sangat suka..
Sesajian dan uborampe beserta menyan dan dupa yang dibakar..memang digunakan untuk
mempermudah komunikasi dengan makhluk lain...dalam acara jaranan memang seperti semacam syukuran yang juga melibatkan masyarakat makhluk gaib yang ditempat setrenan dan makhluk gaib di tempat acara diadakan..kesenian jaranan memang mengandung unsur magis yang melibatkan alam kita dan alam lain...
Pada prakteknya kesurupan memang sebuah acara yang dikehendaki oleh sang pawang, acara
jaranan memang budaya masyarakat kita sejak jaman dulu..sebagai bukti bahwa sebagai manusia kita seyogyanya memang harus menjaga keselarasan dan keseimbangan dengan alam lain...dan sebagai manusia sempurna..manusia harus bisa menghargai keberadaan makhluk lain..
Ketika pemain jaranan sudah mengalami kesurupan..memang saat itu secara teknis ketika pemain itu menari..sebenarnya bukan dialah yang menari..sehingga kadang pemain jaranan itu
melakukan sesuatu yang diluar lazimnya manusia..seperti memakan pecahan bola lampu..memakan ular/ ayam hidup-hidup..mengelupas kulit kelapa dengan giginya..atau juga memanjat pohon yang tinggi dengan cekatan..dan kalo kita amati pada saat menari seolah-olah jauh lebih pawai dan rileks dibanding sebelumnya...
Setelah penonton agak puas biasanya sang pawang menyadarkan lagi pemain yang
kesurupan..hanya dengan menyuruh 'yang merasuki' itu untuk pergi..dan itu memang tampak
lebih mudah dilakukan...kecuali memang ada beberapa penonton yang iseng untuk mengganggu...
Kepiawaian sang pawang akan terlihat ketika proses mengkondisikan tontonan untuk menjadi sebuah pertunjukan yang menakjubkan..oleh karena itulah dibutuhkan kemampuan yang lebih...seorang pawang/ gambuh idealnya harus bisa melihat alam gaib walau tontonan jaranan dilakukan pada siang hari..dan mampu mampu untuk tidak terganggu dengan keramaian..sehingga mudah bila ingin membuat salah satu pemain bahkan beberapa penonton yang dikehendaki mengalami kesurupan dan mengkondisikannya..keahlian yang demikian akan bisa menyajikan tontonan yang memuaskan..pertunjukannya akan tampak sinkron dan alami...
Tulisanku ini hanya sekedar pengamatanku saja..ketika aku menonton kesenian jaranan..sebagai
orang yang tinggal di Kediri memang rasanya sulit untuk tidak bersinggungan dengan
jaranan..jaranan memang hiburan rakyat yang sangat murah..di kota Kediri dengan 3 kecamatan
saja ada lebih dari 80 grup jaranan..bayangkan.. ;-).. mau tiap hari minggu menonton ..??
silahkan.. ;-)
sumber gambar: www.antarafoto.com