DOA CINTA - karya K.H. Amin Budi Harjono


Ya Allah, terhadap anakku
Anugerahkan kelangsungan hidupnya, kemaslahatannya,dan kegembiraannya
Panjangkan usianya dalam ke'asyikan taat kepadaMu
Sehatkan badan, akhlak, dan agamanya
Sejahterakan jiwa raganya dalam segala urusan
Alirkan rezekinya yang penuh berkah adanya.

Jadikan mereka orang-orang baik dan takwa
Yang punya pandangan dan pendengaran taat kepadaMu
Yang mencintai dan setia kepada kekasihMu
Pelihara hal-hal kecil yang dimilikinya
Kuatkan orang-orang lemah yang mengelilinginya saat berjarak dariku.

Cintaku kepadanya menjadikan kokoh badanku,lurus punggungku
Jadikan mereka mencintaiku, mendekatiku, menyayangiku walau aku sudah tiada
Jadikan mereka taat dan tidak membantahku, tidak durhaka dan berbuat salah kepadaku walau aku tiada
Aku rela tiada asal mereka ada
Aku rela menderita asal mereka tersenyum bibirnya
Aku rela terjaga asal mereka nyenyak tidurnya
Aku rela lapar asal mereka kenyang perutnya
Aku rela bekerja asal menjadi wasilah dan sarana cita-citanya.

Bantulah aku untuk merawat dan mendidik mereka
Anugerahkan kepadaku atas keberadaan mereka sebagai kebaikan bagiku
Anugrahilah mereka akan cintaMU, cintanya orang yang paling mencintaiMu
Dan cinta kepada barang serta amal yang mendekatkan cinta kepadaMu
Jadikan mereka pembantuku untuk menjadi aku lebih dekat kepadaMu.

Lindungi aku dan keturunanku dari keburukan
Kuyubkan aku dan keturunanku akan cinta dan kasih sayang selalu
Tempatkan aku dan keturunanku bersama orang-orang yang saleh,
orang-orang yang selalu bermunajat kepadaMU
orang-orang yang Kau kabulkan do'anya
orang-orang yang Kau ridloi
orang-orang yang tawakkal kepadaMu
orang-orang yang terbiasa berlindung kepadaMu
orang-orang yang beruntung karena berdagang denganMu
mereka yang terlindung dalam naunganMu
mereka yang mendapat anugrah dalam limpahan nikmatMu
mereka yang dimuliakan setelah menghinakan dirinya di depanMu
mereka yang dilindungi dari kesalahan melalui keadilanMu
mereka yang terhindar dari kecelakaan melalui kasih sayangMu
mereka yang dicukupkan dari kemiskinan dengan kekayaanMu
orang-orang yang karena ketaqwaannya Kau lindungi dari dosa, lalai dan kesalahan
orang-orang yang beramal saleh, dan mendapat pahala karena ketaatannya kepadaMu
orang-orang yang Kau lindungi dari dosa melalui kekuatanMu
orang-orang yang Kau cegah dari berbuat maksiat kepadaMu
orang-orang yang berada di dekatMu.

Anugrahilah pada saudaraku, muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat
dan semua hambaMu apa yang aku minta dariMu
bagiku dan anak-anak istriku
Sungguh Engkau Maha Dekat
Maha Pengasih dan Penyayang
Amin ya Rabbal'alamiin....

catatan :

     K.H. Amin Budi Harjono dilahirkan di Desa Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan pada tanggal 17 Mei 1962 dengan nama Budi Harjono sebagai anak kedua dari enam bersaudara. Kedua orangtuanya – Bapak Sutikno dan Ibu Hj. Rukanah – hanya lulusan Madrasah Ibtidaiyah di desanya. Keluarga beliau merupakan keluarga yang sederhana yang hanya mengandalkan kehidupan dari hasil pertanian dan perdagangan.    Meskipun kedua orangtua Budi Harjono hanya lulusan madrasah ibtidaiyah dengan jumlah anak yang lumayan banyak serta ekonomi yang tergolong menengah ke bawah, masalah pendidikan anak-anak tetap menjadi prioritas utama di lingkungan keluarga. Bagi mereka (kedua orang tua Budi Harjono) tidak ada alasan untuk tidak memberikan yang terbaik bagi wawasan keilmuan anak-anak mereka. Hal itu dapat terlihat dari prestasi pendidikan yang diraih Budi Harjono dan saudara-saudara kandungnya. Dari keenam anak mereka, empat diantaranya berhasil meraih gelar sarjana dan hanya dua orang yang tidak mendapat gelar sarjana.1 Sejak kelas 2 Sekolah Dasar, Budi Harjono telah menjadi anak yatim karena ayahnya tercinta berpulang ke Rahmatullah. Semenjak itu pula Budi Harjono diasuh oleh kakeknya yang bernama Amin Dimyati2   Proses pendidikan Budi Harjono tidak berbeda dengan yang dilakukan oleh anak-anak Indonesia pada umumnya. Diawali dari mengenyam pendidikan dasar di Sekolah Dasar (SD) Baturagung Gubug pada tahun 1970 dan lulus tahun 1976 kemudian Budi Harjono melanjutkan pendidikannya pada tahun itu juga di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah Gubug dan lulus pada tahun 1980. Setelah lulus dari SMP Muhammadiyah, Budi Harjono melanjutkan jenjang pendidikannya di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Semarang dan lulus tahun 1983. Perjalanan pendidikan Budi Harjono berikutnya adalah di Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo yang dijalaninya sejak tahun 1983 hingga 1990. Budi Harjono mulai aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan keorganisasian. Dipercaya sebagai seksi bidang rohani Islam di lingkungan Organisasi Intra Siswa (OSIS) SMAN 2 Semarang, Budi Harjono memulai kreatifitas berfikirnya untuk kemajuan organisasi di samping tetap berkonsentrasi dalam pelajaran sekolah. Aktifitas keorganisasian tersebut berlanjut manakala beliau belajar di IAIN Walisongo-Semarang. Selama hampir 7 (tujuh) tahun mengenyam pendidikan tingkat tinggi, Budi Harjono tercatat aktif di lembaga-lembaga organisasi mahasiswa yang antara lain di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Teater Wadas, dan bahkan beliau juga sempat menjabat Sekretaris Senat pada masa kepemimpinan Athoillah Muslim. Hingga sekarang-pun Budi Harjono masih aktif berorganisasi, baik organisasi masyarakat – seperti aktif sebagai salah satu Ketua RW di lingkungan Meteseh, Tembalang, Semarang, Dewan Syuriah NU Kodia Semarang; organisasi sosial-pendidikan. Selain menimba ilmu di sekolah-sekolah formal, Budi Harjono juga memperdalam pengetahuannya yang berkaitan dengan masalah keagamaan. Pendidikan berbasic agama tersebut diterimanya saat beliau belajar di Madrasah Diniyah (MD) dan Pondok Pesantren Sendangguwo. Menginjak remaja, ketika duduk di jenjang SMA, Budi Harjono mulai aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan keorganisasian. Dipercaya sebagai seksi bidang rohani Islam di lingkungan Organisasi Intra Siswa (OSIS) SMAN 2 Semarang, Budi Harjono memulai kreatifitas berfikirnya untuk kemajuan organisasi di samping tetap berkonsentrasi dalam pelajaran sekolah. Aktifitas keorganisasian tersebut berlanjut manakala beliau belajar di IAIN Walisongo-Semarang. Selama hampir 7 (tujuh) tahun mengenyam pendidikan tingkat tinggi, Budi Harjono tercatat aktif di lembaga-lembaga organisasi mahasiswa yang antara lain di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Teater Wadas, dan bahkan beliau juga sempat menjabat Sekretaris Senat pada masa kepemimpinan Athoillah Muslim. Hingga sekarang-pun Budi Harjono masih aktif berorganisasi, baik organisasi masyarakat – seperti aktif sebagai salah satu Ketua RW di lingkungan Meteseh, Tembalang, Semarang, Dewan Syuriah NU Kodia Semarang; organisasi sosial-pendidikan – beliau menjadi pendiri dan penasehat di 3 (tiga yayasan sosial-pendidikan); maupun organisasi politik – aktif di salah satu Partai Islam. Di samping memiliki segudang pengalaman organisasi, Budi Harjono juga memiliki prestasi yang tidak kalah banyaknya dengan aktifitas organisasinya. Sejak duduk di sekolah dasar Budi Harjono sudah menunjukkan bakatnya di bidang kesenian. Hal itu dibuktikan dengan meraih juara I (satu) lomba menyanyi tingkat sekolah dasar se-Kecamatan. Di tingkat SMA, beliau berhasil meraih juara I Pidato tingkat SMA  Beliau hidup bersama seorang isteri yang dinikahinya pada tahun 1989 dan telah dikaruniai 9 (sembilan) putra. Kesehariannya disibukkan dengan pengembangan dakwah melalui lembaga pendidikan, pengajian, serta kesenian.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel