Gedung Sate Gaya Arsitekturnya Unik

Gedung Sate adalah salah-satu ikon Kota Bandung, terletak di Jalan Diponegoro No. 22, Kota Bandung, Propinsi Jawa Barat, Pulau Jawa, Indonesia.
Gedung Sate mulai dibangun pada tahun 1920 sampai tahun 1924, selama pembangunannya gedung ini telah menghabiskan biaya sebesar Enam Juta Gulden dan Angka Enam dari angka biaya pembuatannya ini disimbolkan dengan ornamen enam biji sate tertusuk rapi yang berada dipuncak bubungan gedung pada menara sentralnya. Versi lain mengatakan bahwa ornamen tersebut adalah enam biji jambu air atau melati.
Pada tanggal 27 Juli 1920, pembangunan gedung ini diawali dengan peletakan batu pertama oleh Johanna Catherina Coops yaitu puteri sulung Walikota Bandung yaitu B. Coops dan Petronella Roelofsen mewakili Gubernur Jenderal di Batavia yaitu J.P. Graaf van Limburg Stirum. Gedung Sate ini dibangun oleh tim perencanaan yang terdiri dari Ir. J. Gerber sebagai arsitek muda kenamaan lulusan Fakultas Teknik Delft Nederland, Ir. Eh. De Roo, Ir. G. Hendriks Petrus Berlage serta pihak Gemeente van Bandoeng, diketuai Kol. Pur. VL. Slors dengan melibatkan 2000 pekerja.
Dinding Gedung Sate terbuat dari kepingan batu ukuran besar yang berukuran 1×1×2 m yang diambil dari kawasan perbukitan batu di Bandung timur sekitar Arcamanik dan Gunung Manglayang. Pada bulan September 1924 berhasil diselesaikan pembangunan induk bangunan utama Gouvernements Bedrijven (GB), termasuk kantor pusat PTT (Pos, Telekomunikasi dan Telegraf) dan Perpustakaan.
Pada masa Hindia Belanda, Gedung Sate disebut Gouvernements Bedrijven (GB) atau Government Companies. Gedung Sate yang dibangun, semula dipersiapkan sebagai pusat kegiatan pemerintahan kolonial Belanda setelah Batavia dianggap tidak memenuhi syarat lagi sebagai pusat pemerintahan.
Gedung Sate masih tetap berdiri kokoh dan anggun dan kini berfungsi sebagai Gedung Pusat Pemerintahan Jawa Barat. Sejak tahun 1980, Gedung Sate dikenal dengan sebutan Kantor Gubernur karena sebagai pusat kegiatan Pemerintah Propinsi Jawa Barat, yang sebelumnya Pemerintahaan Propinsi Jawa Barat menempati Gedung Kerta Mukti di Jalan Braga, Bandung.

Gedung Sate berdiri diatas lahan seluas 27.990,859 m². Luas bangunan 10.877,734 m² yang terdiri dari Basement dengan luas 3.039,264 m², Lantai I dengan luas 4.062,553 m², Teras lantai I dengan luas 212,976 m², Lantai II dengan luas 3.023,796 m², Teras lantai II dengan luas 212,976 m², Menara 121 m² dan Teras Menara 205,169 m².
Gedung Sate mempunyai fasade (tampak depan) yang sengaja dibangun menghadap Gunung Tangkuban Perahu di sebelah utara.


Gaya Arsitektur Gedung Sate
Gedung Sate memiliki gaya arsitektur yang unik, dibangun dengan perpaduan beberapa gaya, seperti bangunannya dengan gaya masa Renaissance Italia, jendela dengan gaya bangsa Moor Spanyol, menara dengan gaya atap pura Bali atau pagoda di Thailand, dipuncak bubungan gedung terdapat ornamen enam biji sate yang melambangkan 6 juta gulden yaitu jumlah biaya yang digunakan untuk membangun Gedung Sate. Gedung Sate memiliki lift dan 6 tangga kayu, masing-masing tangga memiliki 10 anak tangga.
Banyak kalangan arsitek dan ahli bangunan menyatakan Gedung Sate adalah bangunan monumental yang anggun mempesona dengan gaya arsitektur unik mengarah kepada bentuk gaya arsitektur Indo-Eropa (Indo Europeeschen architectuur stijl).


Daya Tarik Gedung Sate
Gedung Sate adalah salah-satu tujuan obyek wisata di kota Bandung, banyak wisatawan lokal maupun dari luar negeri yang datang ke Gedung Sate. Ada juga wisatawan mancanegara datang berwisata ke obyek wisata Gedung Sate karena mereka merasa memiliki keterkaitan/ kedekatan emosi dan histori dengan Gedung ini.
Gedung Sate dilengkapi dengan taman disekelilingnya sehingga semakin menambah keindahan Gedung Sate.
Keindahan taman ini sering dijadikan sebagai tempat untuk rekreasi keluarga, lokasi untuk foto keluarga, foto pasangan pengantin, lokasi shooting video klip musik oleh artis lokal dan ibukota. Pada hari minggu, lingkungan halaman Gedung Sate oleh sebagian masyarakat digunakan sebagai tempat untuk berolahraga dan bersantai sambil menikmati udara segar Kota Bandung.




indonesia-indahnya.blogspot.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel